Showing posts with label review. Show all posts
Showing posts with label review. Show all posts

Tuesday, 19 April 2011

Treasures are Found Just Around The Corner

Another Tuesday, another free day! kenapa bisa begitu? karena semester pendek ini saya masuk kelas cuma 3 hari, maka setiap hari selasa dan kamis saya libur deh, mehehehe.
Hari ini seharian saya dedikasikan buat beres2 kamar, sungguh niat yang mulia, niat yang ga akan jalan kalau misal kamar gue ga diserang semut2 laknat dari neraka! Jadi ceritanya tadi malem gue kelaperan, terus bikin indomi deh. Nah waktu bikin indomie ada yg nyecer beberapa, eeeeh paginya tuh ceceran udah diperkosa aja sama segerombolan semut.

singkat cerita, akhirnya kamar saya sekarang udah layak huni lagi. Selain melakukan genosida terhadap semut, tadi gue juga bersihin rak buku. Handout2 semester kemaren yg udah ga kepake dibuangin, kertas2 ga penting juga dibuangin, dan sembari saya membersihkan rak buku, saya juga menemukan harta karun!
ini dia harta karunnya:

kumpulan buku-buku lama yg gue punya!

ini nostalgik banget! buku-buku ini adalah saksi bisu sejarah yg gue kumpulin semenjak dateng ke Thailand sampe sekarang, ga gitu banyak sih, beberapa ada yg bawa dari indo, beberapa ada yg beli disini, mari kita lihat apa aja bukunya.


Nah ini kumpulan majalah tentang film dan juga musik. Dulu semasa masih kerja jadi penyiar tiap bulan baca Rolling Stone gratis di radio, ditumpukan itu juga ada Trax magazine, tapi kalo soal muatan isi sih jelas lebih menang Rolling Stone. Itu ada juga Ripple sama Across magazine, majalah tentang subculture lupa belinya di mana. Dan beberapa majalah sisanya adalah majalah tentang film. Buat Cinemags gue udah ngikutin majalah ini dari dulu, di jaman internet belom masuk desa majalah ini adalah pemuas dahaga tentang info-info film baru yang bakal nongol. Dibanding dengan majalah2 film selevelnya, majalah ini cukup oke kok.


nah kalo ini adalah kumpulan majalah tentang sneakers. Sebenernya lebih banyak lagi tapi beberapa kemaren gue bawa pulang ke indo. Soal konten sih masih lebih bagus Sneakerfreaker Magazine, tapi kenapa saya doyan koleksi ini? soalnya majalah ini gratis! bisa didapatkan secara cuma-cuma di tempat2 nongkrong semacem True Coffee dan warung2 yang jualan sneakers. Kekurangan dari majalah ini adalah, mereka nulis pake bahasa Thai, ya mana gue mudeng mereka ngomongin apa. Tapi majalah ini lumayan berguna karena mereka ngasih lihat model2 sneaker baru, harganya berapa, dan dimana kamu bisa dapetin sneaker itu di Thailand. If you see this kind of magazine in Thailand, don't hesitate to grab one.


nah kalo yg ini sih kumpulan majalah dan buku random yg gue punya. Itu yg judulnya Snuff belakangan lagi gue baca, salah satu novel bikinannya Chuck Palahniuk, author favorit gue. Ceritanya ada 1 bintang bokep yg mau mecahin rekor dunia dengan ML sama 600 orang, diantara 600 orang itu ada yg mau bunuh doi. Diceritain dari sudut pandang 4 karakter, satir, gelap, dan nggapleki khas Chuck Palahniuk, hahahaha. Itu ada juga majalah National Geographic versi Thailand, dapet gratisan sih. Freakonomics ini juga keren lho, ngomongin tentang perekonomian dari sudut pandang yg ga biasa, contohnya nih: apa yg menyebabkan bertambahnya kriminalitas? jawaban yg cukup nyeleneh dari buku ini adalah, karena banyak bayi lahir di lingkungan yang penuh dengan kemiskinan dan kekerasan. Jadi kesimpulannya: aborsi itu membantu menekan jumlah kriminalitas dan kemiskinan. Cara yg cukup cutting-edge, daripada ntar bayi itu tumbuh gede jadi kriminal, mending ga usah dilahirin sekalian di lingkungan yang salah. Btw, denger2 Freakonomics ini nanti mau dibikin versi filmnya lho, jadi penasaran kayak gimana filmnya.
Ada juga Benny and Mice beli jaman dulu waktu pulang indo. Dan ternyata.... gue punya juga lho majalah FRONT! Front magazine ini keluaran UK, err...majalah stensilan sih, gatau juga kenapa dulu gue beli kayak ginian, penasaran doang kayaknya, tapi lumayan bagus kok, serius deh, hahahahaha :P

seiring dengan makin canggihnya teknologi dan juga cepetnya akses internet, maka saya mulai jarang beli buku lagi. Kebanyakan bisa baca online atau tinggal download versi e-book, atau pdf filenya sih. Semacem komik2 Marvel kayak Civil War, What-If, Runaways, gitu saya ada lho di laptop. Komik2 jepang gitu juga tinggal download gampang pake domdomsoft. Tapi tetep aja feeling baca buku dan aroma kertas itu ga tergantikan oleh versi digital yang ada. Jadi pesan saya: kalo ga tertarik2 banget tentang konten suatu buku, download aja sih gpp. Tapi buat buku yang kamu beneran pengen, buat koleksi, memiliki value lebih, ga ada salahnya kalo kamu beli versi originalnya, harga yang kamu keluarkan setara kok dengan kepuasan yang kamu dapet. After all, satisfaction is not measured by how much money you spent, it measured by how much happiness you get.

Monday, 18 April 2011

La Horde & The Girl with the Dragon Tattoo

this post were originally made on Sunday, September 26, 2010 at 3:34pm

Final exam period! Definitely a good time to watch another good movies.


Belakangan gw nonton beberapa film, bukan film baru sih tapi cukup oke buat hiburan semasa ujian. Pertama gw mau nulis short review tentang La Horde, french gangster-zombie movie, tentang polisi lagi konflik sama gangster terus waktu lagi asyik2nya berantem tau2 ada wabah zombie, akhirnya 2 kubu yg berseteru ini harus kerjasama demi bertahan hidup. Lumayan oke sih, di film ini dihadirkan cara baru buat melawan zombie yg jarang ada di film2 lain: bare hands fight! Serius, survivor disini beneran berantem gitu sama zombie, pukul2an, dijedukin tembok, sampe dijatuhin kulkas. Some scene are fishy though, kayak zombie pertama yg nongol disini adalah pria yg ditembakin sama para gangster, ga tau kenapa eh tau2 doi jadi zombie gitu aja, kapan kegigitnya? Terus zombie2 disini juga habis nggigit mati korbannya ga cuma dihambur2in isi perutnya doang, tapi mayatnya dibawa ke suatu tempat, buat apa? buat dikumpulin bikin persediaan makanan! Cuman gw heran, para zombie disini masih idiot kayak teman2 sejenisnya di film lain, selain mereka bisa lari, bisa lihat dan denger korbannya, tapi buat bikin ransum makanan, wow, gw jadi mengira di film ini belum dilihatin ada Zombie Queen yg mengontrol para zombie, atau General Zombie di Dead Snow, atau half-zombie-overlord tipikal Kerrigan di StarCraft, hahaha.


Personally, kalo soal tension, film ini masih dibawah REC2 sih (REC2 emang bukan zombie, something much more evil than that, tapi gw suka panic effect yg dibangun di film ini, one of handheld-based-view horror movie that you MUST watch), buat soal zombie yg lari, 28 Weeks Later still creep you out, itung2 buat referensi film zombie boleh deh kalian tonton kalo lagi ga ada kerjaan, atau mungkin kebanyakan kerjaan tapi ga tau mau ngapain

emang sih di film ini Zombienya buanyaaaak


if you ever eat somebody put your hands uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuup!


and yes, zombie doesn't mess with a Nigerian

fuck yea :)



review kedua: The Girl with the Dragon Tattoo (Swedish: Män som hatar kvinnor)


film pertama dari Millenium Trilogy based on novel yg ditulis oleh Stieg Larsson. Jagoan di film ini ada 2, Mikael Blomkvist, seorang jurnalis yg kerja di majalah Millenium, dia terkena kasus pencemaran nama baik gara2 nulis tentang Wennerström, seorang corrupt Swedish industrialist. Disaat masa2 terpuruknya, tau2 aja dia dapet kerjaan dari milyuner bernama Henrik Vanger, menyelidiki tentang kasus ponakannya, Harriet, yg hilang mendadak 40 tahun yg lalu. Vanger family ini terdiri dari banyak orang serakah yg dicurigai oleh Henrik membunuh ponakannya yg paling di sayangi biar si Henrik crumble down. Si Mikael diberi kerjaan ini soalnya waktu kecil dia pernah main sama si Harriet, reputasi dia sebagai jurnalis juga udah mumpuni. Jagoan kedua di film ini adalah Lisbeth Salander, cewek bergaya eksentrik campuran goth-punk dengan tindik dimana2 dan tato naga gede di punggungnya. Dibalik gayanya yg nyleneh, dia ini sebenernya hacker dan researcher jenius yg punya ingatan fotografis! Pertama2, si Lisbeth menyelidiki Mikael gara2 dapet kerjaan dari bironya, tapi lama kemudian dia jadi tertarik sama kasus yg lagi ditangani Mikael dan akhirnya mereka berdua jadi partner.

Film ini ga cuma nyeritain tentang nyari keponakan Vanger yang hilang doang, tapi ternyata kasus hilangnya si Harriet itu nyrempet ke kasus2 pembunuhan yang lain juga sejarah gelap Vanger family. Isu sadistic ritual Nazi murders dan kekerasan seksual terhadap wanita juga diangkat disini.

Durasi film ini panjang juga sih, 2 jam 32 menit, tapi ini bukan tipikal film yang kalo kamu tonton lama2 bikin ngantuk dan plotnya ga jelas, alur disini dibangun dengan smooth, pengembangan karakter dan visual diperhatikan dengan bagus, contohnya waktu adegan peluru nyrempet kepala Mikael, disitu dilihatin rambut Mikael kepotong mbentuk alur peluru terus darah mengucur dari kepala, fresh blood! Karakter Lisbeth yg bermasalah juga digambarkan dengan sempurna, nih cewek ya, kalo digambar di kartun bakal kayak gini:

hampir sepanjang film dia ga pernah senyum!

padahal aslinya (Noomi Rapace) lumayan banget lhoooo


Lisbeth Salander ini tercipta gara2 sang penulis novel pernah mengalami trauma, sewaktu dia berumur 15 tahun dia pernah lihat seorang cewek di gang-rape tapi dia ga bisa nolong apa2, and yes, nama cewek itu adalah Lisbeth.

First movie of the trilogy cukup membuat gw terkesan, film kedua The Girl who Played with Fire sedang dalam proses download, dan film ketiga The Girl Who Kicked the Hornets' Nest sudah ada di dalem eksternal HD, another good movies to watch in another time.

notes: read the books, kayaknya sih di novel diceritain lebih detail daripada di filmnya :D

KICK-ASS

this post were originally made on Tuesday, July 13, 2010 at 3:17am

dan pernah dimuat di Trailer-Magz juga lhoooo


pernah merasa kecewa dengan sebuah film tapi naluri hewani di dalam dirimu merasakan getaran orgasmik yang sangat memuaskan berulang kali? First, no, I'm not talking about watching a movie as "guilty pleasure", I'm talking about watching a damn good movie (paling nggak menurut selera gw). Second, yes, I'm talking about KICK-ASS.

buat gw yg mengikuti komiknya dari chapter 1-8 book one (book two belom keluar kayaknya, cmiiw), ada beberapa alesan yg membuat gw agak kecewa:

mengharapkan scene seperti ini di film?

hell noooo! it's not Quentin Tarantino movie!

KICK-ASS' pathetic life?

well, he's not that pathetic actually..

dan yg ketiga gw ga tau mau masukin ke kategori mengecewakan atau malah memuaskan adalah...
jalan cerita yg beda dari komik.
good point soalnya gara2 ini gw jadi nggak sotoy udah tau kejadian berikutnya gara2 udah baca di komik, bad point..well..ya paham lah perasaan orang yg udah baca cerita aslinya di komik dan lihat ada perombakan di filmnya. Less gore emang, tapi tetep renyah dan lezat untuk dinikmati.

Buat storyline gw ga mau banyak komen deh, baca aja komiknya, atau kalo kamu lagi males gampangnya gw ceritain deh, ceritanya ada pemuda ordinary yg hidup cuma exist doang, autis dengan komputer dan imajinasi hormon remaja labil namanya Dave Lizewski. Dia superhero comic freak dan pada akhirnya memutuskan buat menjadi superhero wannabe dengan nama KICK ASS padahal dia ga punya skill berantem apa2, senjatanya aja cuma pentungan. His life mulai screwed up setelah dia ketemu sama superhero lain yg ternyata adalah the real vigilante bernama HIT GIRL dan BIG DADDY yg bertindak bagaikan Frank Castle a.k.a The Punisher yg hobi bunuhin mafia, and they love blood so freaking much. Singkat ceritanya gitu sih, cuman cerita di movienya ini udah diramahkan dengan kamu yg belom baca komiknya kok.

Oke, gw udah bahas tentang bad points film ini, sekarang tentang good points:
- Musik yang tepat di saat yang tepat adalah salah satu poin kuat yang bikin film ini adegan berantem semi-gorenya sangat nikmat buat dinikmati bahkan buat penonton yang ga gitu doyan lihat darah. Contoh simple, Omen - The Prodigy dipake buat adegan Kick-Ass berantem, Per Qualche Dollaro In Piu - Ennio Morricone dipake buat scene berantem Hit-Girl, bahkan An American Trilogy - Elvis Presley dipake buat adegan eksplosif yang sangat epic!

- Chloë Grace Moretz sebagai Hit Girl bener2 fascinating! Di satu sisi dia bagaikan reinkarnasi The Bride versi anak2, kejam, kalem, mematikan. Tapi di satu sisi dia bener2 lucu menggemaskan bagaikan Kirsten Dunst di Jumanji :P Pokoknya dia ini karakter favorit gw di film ini deh, see

tuh kan, cuma killer kaya gini ini nih yg bisa bikin kamu menyanyikan lagunya the smith "to die by your side, well the pleasure the privilige is mine" sebelum akhirnya kepalamu diledakkan.
sekarang aslinya dia masih 13 tahun, let's see 5 tahun lagi dia bakal jadi seranum apa, mehehehe

from cutey

to deadly


overall KICK-ASS bener2 film yang sangat menyenangkan ditonton sendirian atau bersama teman2 asal tidak bersama adik kecil yang mengharapkan cerita superhero jagoan kita semua (menilik kasus Watchmen) atau bersama kak Seto dari dinas perlindungan anak, karena Hit Girl memang nggak merokok dari balita tapi dia bisa membuat otak musuhnya berhamburan dengan tetap tersenyum manis :)

Dawn of The Dead

lupakan zombieland, shaun of the dead, atau film yg berusaha melucu-lucukan zombie. This is the real deal!
Banyak hal yang bikin saya ketawa2 sendiri sewaktu nonton film ini. Bukan ketawa gara2 filmnya norak, zombienya goblok, atau akting pemain yang dibuat lucu, tapi gara2 film ini asli keren banget.

Dimana lagi coba km bisa lihat zombie loncat kodok

zombie cina buntung, see the face? priceless

eh si doi ketembak deh

ada juga zombie hamil

sampai yang paling keren, ada cameo dari star wars

JABBA THE HUTT!

tuh kan rame, hahaha
eh tapi serius, ini film zombie yang asik buat ditonton. Thrillernya dapet, karakternya juga nggak berlebihan, alurnya enak buat dicerna, pokoknya porsinya pas deh.
Cerita film ini berpusat kepada sekumpulan orang yg selamat dari wabah zombie dan membuat benteng di dalem mall. Terus nanti jumlah survivor makin bertambah dan bergabung di gerombolan mereka. Cuman bantuan ga kunjung dateng dan mereka punya masalah2 yg harus mereka tangani sendiri sekaligus memikirkan gimana caranya menyelamatkan diri mereka dari wabah zombie.

Seperti kebanyakan karya George A. Romero yg lain, ga pernah diceritain kenapa tau2 ada wabah zombie, pokoknya asik aja ngelihat gimana para survivor itu bertahan hidup dengan pengeksekusian cerita yang berkelas dan tetap seru buat ditonton sampai akhir.
Oh iya, ending sebenernya dari film ini ada di sepanjang credit title terakhir lhoooo, jadi jangan buru2 dimatiin kalo udah kelar nonton :)

Best quotes: "When there is no more room in hell, the death will walk the earth"
Best actor: Chips!

reason? it's cute. enough said, hahaha

Suzzanna: THE QUEEN OF BLACK MAGIC (Ratu Ilmu Hitam)

Apa yang dilakukan mahasiswa tahun ketiga kalo malem2 lagi senggang, tau ada banyak kerjaan tapi males ngerjain? ya nonton film sampah-tapi-keren macem gini dong! Dan kali ini pilihan saya jatuh pada salah satu deretan film legendaris Suzzanna keluaran tahun 1979 berjudul QUEEN OF BLACK MAGIC (aslinya Ratu Ilmu Hitam, tapi karena ini donlot versi internasional keluarannya Mondo Macabro selain judulnya yg dirubah, semua percakapan di dalem film udah didubbing bahasa inggris).


terus ngapain nonton film yg jadulnya minta ampun? hemm..mungkin karena saya udah mulai agak bosen sama film2 baru yg formula horornya gitu2 aja, apalagi kalo horor indo. Pernah merasakan sensasi nostalgik dimana dulu waktu kecil nonton film setan2an di TV (seringnya sih di TPI, mereka kalo ga nayangin horor klasik, biasanya nayangin Warkop kalo ga filmnya Rhoma Irama) siang2 pulang sekolah dan ketakutan parah sampe lari ngumpet, deru napas tak teratur, dan pandangan mata kabur? kalo buat saya dulu nonton adegan tangan kepotong jalan sendiri di Si Manis Jembatan Ancol waktu SD bener2 lifetime trauma yang adiktif! sayang nyari donlotan SMJA dah ga ada, yaudah nonton filmnya Suzzanna aja. Dan apa yang terjadi setelah belasan tahun kemudian menonton film horor yg dulu sempet bikin tidur malem ga nyenyak? ngakak polpolan!



alkisah di suatu desa lagi mau ada acara nikahan, dan disini Suzzana berperan sebagai Murni, gadis desa biasa yang lagi ikut bantu2 persiapan pernikahan anak pak kades. Ternyata oh ternyata, si Murni ini adalah mantan pacar sang mempelai pria yang bernama Kohar, tak kuasa menahan sedih ada di lokasi pernikahan dia lalu pamit pulang. Yea, the fun starts here, berbagai kejadian gaib mulai terjadi di lokasi pernikahan. Mulai dari bakmi yang mendadak banyak belatungnya, selendang berubah menjadi usus, dekorasi kamar yg jadi ular, sampai tamu undangan yang mendadak pada pogo idiot bagai acara pensi anak2 SMA, pure riot! Disini mucul cameo, H.M Damsyik (Pengabdi Saytan) sebagai pawang hujan, kasian dia nongol bentar sama Dorman Dorisman cuma buat diketawain


"I'm floating, it's must be magic, BLACK MAGIC!"


setelah pernikahan sukses kacau, pak kades memutuskan untung memanggil dukun, meskipun akhirnya si dukun ini mati juga sih. Tapi gara2 nih dukun, warga desa jadi tau kalo ilmu hitam ini datang dari arah barat. Tau2 aja si Kohar bilang, "Murni..yes..it must be her!"


ini dia tampangnya Kohar, campuran antara Michael Cera dan Nicolas Cage versi brengsek


warga desa yang udah kalap lalu berencana mau menggrebek si Murni, padahal pak kades udah bilang, belum tentu dia pelakunya. Disaat yang sama, si Murni lagi sedih curhat sama ibunya soal pernikahan si Kohar, lagi asik curhat eh tau2 rumahnya didatengi rombongan massa kalap yang dipimpin oleh Kohar. Si Murni diarak massa, ibunya ditampar, terus rumahnya dibakar deh. Nasib Murni semakin mengenaskan ketika dia dilempar warga desa ke jurang, serius adegan nglemparnya udah kayak nglempar karung gitu aja! Untung dibawah jurang dia diselamatkan oleh bapak tua misterius.

Selama beberapa hari dia dirawat oleh si bapak tua, lalu dia ditanya mengapa Kohar sampai tega melakukan itu semua. Semua akan dijelaskan oleh beberapa scene flashback waktu mereka masih pacaran:

berawal dari ini



sampai jadi gini deh

"no Kohar, nooooo, awh...nooo... yes.." (kata yes dibelakang kayaknya ga ada deh, apa cuma ilusi saya aja ya)


buset daaaah ini scene film 11 tahun sebelom saya lahir -__-"

nah ternyata si Kohar ingin melenyapkan Murni karena takut ketauan kalo dia yang memerawaninya. Dia juga mengingkari janji mau menikahi si Murni dan malah nikah sama wanita lain yg lebih jelek dari Suzzanna hanya karena bokapnya very rich. Jahanam kau Kohar!

mendengar cerita Murni, si bapak tua ini menjadi iba lalu berkata, "it's not your fault, you must take revenge on them, you must be merciless, I can make you QUEEN OF BLACK MAGIC!" dan entah kenapa abis ini scenenya adalah si Murni salto2 di pegunungan dengan background bulan ukurannya oversized. Setelah menjalani berbagai macam ritual, jadilah Murni sebagai vigilante expert ilmu hitam


"I'm mad, very mad" backsoundnya ceret mendidih*


maka dimulailah perburuan Murni untuk membunuh semua yang pernah membuat hidupnya penuh derai dan siksa!

males nyeritain, lihat gambarnya aja ya, epic!


"dengan kekuatan bulan, akan menghukummu!"


serangan lebah!


serangan badan meledak!


serangan selendang!

yang ini kacrut bener, abis musuhnya mati ada lagu yg biasa nongol di Warkop, "ngekngokngekngooook"


warga desa ketakutan! dan keadaan makin parah setelah Kohar main pukul ibunya Murni (yang ternyata masih hidup setelah dibakar di dalem rumah) sampai akhirnya mati. Murni tidak tinggal diam, aksi vigilantenya terus berjalan!

oh iya, si Murni juga sempet menculik anaknya Kohar, dibawa ke rumahnya, dan mencoba menyusui si bayi...

ini die ekspresi murni saat menyusui si bayi


priceless...


untuk menyingkat cerita, masyarakat yang semakin resah berencana untuk menyerang Murni, lagi2 dipimpin oleh si bastard Kohar. Eh udah sok2an dateng rame, dikibas selendang doang pada ngacir.. Akhirnya Kohar dan Murni battle one-on-one, yang udah pasti yang kalah si...Kohar... Dia dibiarkan hidup bentar doang dan baru menemui ajalnya di pekarangan rumah pak kades dimana orang2 udah rame pada ngumpul.


Die you basterd!


kematian kohar mengakhiri film ini? eeeeh jangan salaaaah, ini masih 1 jam pertama, masih ada sekitar 30 menit lagi lhoooo. Cerita berlanjut ketika dateng orang dari kota berwajah ngganteng mirip Cok Simbara (apa jangan2 ini Cok Simbara ya?)



tampang memang bisa menipu, identitas dia sebenarnya adalah Pria Mushola! jadi ceritanya warga desa itu udah lama nggak pernah berdoa, masjidnya aja udah sampe jadi gubuk reyot, tapi pria ini datang untuk membenarkan akhlak para warga desa dan bapak tua misterius yang menolong si Murni tidak suka akan hal ini! Cerita makin seru ketika Murni terlibat jalinan asmara dengan Pria Mushola yang bernama Permana Sidik ini. Siapakah bapak tua misterius itu? Bagaimana kisah cinta Murni? Tonton sendiri ya filmnyaaaa~ final battlenya epic bener deeeeh!

nih link Megaupload buat yg mau donlot DVD-rip nya:

http://www.megaupload.com/?d=VUEY5CF6

http://www.megaupload.com/?d=9DXKP3HG

http://www.megaupload.com/?d=O9ZJI1ER

http://www.megaupload.com/?d=OF03GVC1

http://www.megaupload.com/?d=U3AR802C

http://www.megaupload.com/?d=PQSB6MJT

http://www.megaupload.com/?d=OC1WN057

Saturday, 6 March 2010

Tulisan ga penting tentang film horror dan teman2nya


Gara2 lihat poster "Last House on the Left" ini, saya jadi kepikiran sesuatu. Ini sebenernya poster film slasher berdarah2 apa poster film horror dengan hantu gentayangan dengan setting rumah tua sih? Seriusan deh, posternya ini jadi ngingetin amityville horor, kan tipikalnya hantu2an di dalem rumah tua gitu. Omong2 tentang horor tipe hantu2an gini, personally saya ga gitu doyan sih. Habisnya horor tipe gini cuma ngeksploitasi sense of fear dan akhir2nya malah bikin parno sendiri kalo lewat tempat yg katanya angker. Lain kalo slasher, karena jelas2 pembunuhnya itu makhluk (bisa orang, monster, atau makhluk lainnya yg jelas bisa dipegang, nggak intangible kayak hantu), makanya tense yg dibangun lebih "I don't want to be in such kind of situation with that sicko son of a bitch". Lagian kalo jelas musuh kita bisa disentuh, berarti kita juga bisa melukai dia dong. Kadang saya suka berimajinasi, "FUCK YEA!" situation di film slasher kalo misal lagi dikejar2 sama pembunuh yg bawa2 kapak atau pisau, terus tau2 jagoannya nemu chainsaw, pasti bakal keren abis. Bayangin si pembunuh yg tadi ngejar2 pake pisau terus tau2 korbannya nongol bawa chainsaw gede gitu bener2 scene "deus ex machina" yg ajib deh, hahahahaha.

Terus ngomongin film horor yg hantu2an, paling males kalo plotnya anak2 muda yg bored dengan hidup sehari2 terus nyoba2 iseng menyentuh dunia gaib, apalagi film2 hantu yg digabungin sama humor seks, sampah abis! Ga tau nih nyentil film horror indo dikit deh, jaman film hantu macem "Jelangkung" dulu itu seremnya minta ampun (ga tau gara2 waktu itu saya nontonnya masih SD apa emang tuh film seremnya kena). Tapi liat judul film horor sekarang macem "Darah Janda Kolong Wewe : Nafsu Pocong" udah bikin males mau nonton. Mbayangin pocong ML sama wewe aja udah goblok apalagi nonton filmnya, saya yakin digital playground aja ga bakal mau bikin film bokep plesetan film ini. Tapi ditangan sang maestro KK Dheeraj (yang bikin film tadi) semua bisa terjadi! Apalagi pake nampangin embel2 "KISAH NYATA" sama nampilin Trio Macan, beeeeeeh...orgasmik mamen!!!
Terus kalo film luar macem "Paranormal Activity" yg kemarin lagi rame gara2 bikin orang barat ketakutan itu, dulu saya nonton jam 12 malem sama adik saya aja dia sampe hampir ketiduran, serius mbosenin banget, saya aja usaha melek2in berharap ntar ada sesuatu yg dasyat, eh ternyata nggak, frekuensi hantunya nongol tuh konstan, nongolnya cuma malem terus udah gt nakut2innya bertahap. Yah maklum aja sih, mereka kan belum pernah liat uji nyali di Dunia Lain atau uka-uka di TPI (kalo uka-uka itu yg bikin serem si Toro Margens pembawa acaranya, mukanya dia tuh udah horor abis).
Nengok lagi kebelakang, horor indo lawas macem susana gt masih lebih yahut. Adegan "suketi suketi bangkitlah dari kubur" apa yg cowok lagi bangun terus tau2 ada kepalanya susana doang nongol di atas perutnya tuh ngeri abis. Cuman kayaknya bibit2 horor seks udah ada sih dari jaman dulu, di satu film si susana yg jadi hantu (ya pastinya) merasuki tubuh cewek pacarnya si pemeran antagonis. Terus habis ngerasukin tuh cewek, dia menggoda temennya si antagonis buat gituan di kandang ayam (iya serius di kandang ayam!), terus waktu lagi gituan si antagonis dateng lihat ceweknya lagi asoy sama temennya jadi bunuh2an sendiri deh, hahahaha. Eh tapi bibit genre splatter juga udah ada lho, si susana ini waktu dia jadi ratu ular apa ya, dia matok musuhnya terus musuhnya meleleh dengan mata dan otak bertebaran, it's gore!
Cuman kelemahannya the incredible susana ini itu sama pemuka agama, kalo sang jagoan ini udah nongol kebakar deh doi, sungguh kasihan.

Conclusion dari tulisan ga penting kali ini: sicko killer, zombie, monster, tangible creature is ok. Ghost and other intangible scary objects...errr...maybe later.
Btw, jangan tanya soal review last house on the left, soalnya saya belum nonton :-P

Friday, 5 March 2010

Planet Terror = hotties with CARBINE leg + balls collector + surprisingly realistic zombies + blood, blood, blood


Dulu jaman SMA gara2 pengen banget nonton film ini, saya sampe bela2in minjem VCD bajakannya di penyewaan komik "surya" deket rumah. Kualitas gambarnya masih CAM nyuting diem2 di bioskop jadi keliatan ada kepala2 yg nonton sama berisik gara2 yg nonton pada ribut. Padahal film ini menganut konsep tribute to 80's yg jaman dulu kalo nonton film di bioskop sering ada missing apa burning reel dengan noise dimana2. Nah bayangin aja, kualitas CAM terus yg direkam filmnya model ginian, ya udah jelas acakadut.

Nah karena kali ini donlotnya yg BR-rip, jadinya kualitas gambar udah mantep deh, muahahahahaha!
Film ini bagian dari double-featurenya Grindhouse, Quentin Tarantino bikin Deathproof dan Robert Rodriguez bikin Planet Terror. Mereka berdua film director yang buat saya pribadi keren banget deh! Kalau si Quentin suka bikin percakapan panjang yang jenius (percakapan like a virgin di Reservoir Dog, mengutip kalimat Bible di Pulp Fiction, analogi kucing dan tikus Hans Landa di Inglorious Basterd), si Rodriguez suka bikin percakapan pendek yg tajam, repetitif, dan meski awalnya agak bikin bingung tapi ntar akhirnya baru ketauan maksudnya apa, cerdas deh! (cermati aja percakapan tentang jaket, kalimat "I never miss", useless talent number 66, sama kalimat "best in Texas!")

Film ini bercerita tentang cewek go-go dancer (bukan stripper) bernama Cherry Darling yang berencana buat berhenti kerja jadi penari gituan terus memikirkan bagaimana cara dia bisa menggunakan "useless talent"nya untuk pekerjaan lain. Nah seentara itu, di sebuah pangkalan militer lama di daerah deket situ, lagi ada transaksi proyek rahasia militer tentang sebuah gas, maksudnya apa diawal film belum jelas, pokoknya disitu ada scientist yg modelnya kayak renny djayusman mix sama mukanya deuce bigalow : american gigolo. Si scientist in sick juga, fetish sama "balls", jadi dia hobi koleksi "balls" punya orang2 yg mengecewakannya. Terus juga ada...err.. Bruce Willis! (dia jadi kapten militer geto)
Nah singkat cerita transaksi bubrah jadi pada tembak2an sendiri dan si scientist nembak tabung yg berisi gas terlarang itu. Gas ini nih yg nanti bertanggung jawab bikin penduduk sekitar jadi zombie gangrene yang punya kekuatan super cuman gampang banget ancur kalo ditembak.

Di Planet Terror ini cerita utama dibagi 2, satu nyeritain si Cherry Darling, satu lagi nyeritain keluarga Block, dokter yg kerja di rumah sakit lokal. Dakota, sang istri ini bisex, ceritanya dia punya affair geto sama cewek lain. Dan suaminya, William, si dokter kalem, keren, tapi ternyata agak insane. 2 cerita itu ntar bakal crossover kok ditengah, habis itu ceritanya bakal linear sampe akhir.

Balik ke Cherry Darling, dia habis keluar dari kerjaannya terus akhirnya nonkrong di warung steak lokal punyanya J.T. Nah datanglah sang hero di film ini, El Wray, yang juga dateng nongkrong disitu. Ternyata dia adalah ex nya si Cherry, disini bakal mulai percakapan keren tentang jaket. Nah pulangnya, si cherry minta dianterin, yaudah deh berdua naik truknya si El. Cuman sayangnya di tengah jalan gara2 ngebut terus ada sesuatu yg lewat ngguling deh truknya. Disaat truk ngguling tau2 si cherry ditarik keluar sama makhluk misterius! Nah si El Wray jelas ga tinggal diam dong, dia ambil pestolnya terus mulai menyelamatkan si Cherry. Nah barulah ketauan kalo ternyata si narik si Cherry ini adalah 2 ekor zombie! Meskipun zombie2 itu berhasil kabur, namun satu kakinya si cherry udah dibawa pergi deh sama mereka.

Sementara itu, di rumah sakit setempat lagi rame soalnya banyak mayat2 dateng dan pasien penyakit kulit yg tau2 aja buanyak. Ntar ada adegan yg disgusting bgt, si dokter William lagi lihat2 foto2 penyakit kulit, dan penyakit2nya ini lebih serem dari foto yg ada di bungkus Marlboro keluaran Thailand (cek gugel deh). Pas RS lagi rame itu, si cherry yg kehilangan satu kaki dateng, dan terpaksa kakinya mesti diamputasi. Si El Wray yg nyelametin dia malah dibawa ke kantor polisi gara2 dia punya pestol.
Btw, di kantor polisi ini ada satu officer yg dodolnya kebangetan namanya Tolo, kalo diibaratin perannya udah mirip kayak Mpok Nori deh, nyahahahaha (udah gitu si Tolo ntar matinya juga epic!)
Nah mulai dari sini ntar zombie outbreak baru terjadi. Habis pertempuran di kantor polisi, mereka terus pergi ke rumah sakit buat nyelamatin survivor yg lain, especially si El Wray yg mau nyelamatin Cherry Darling. Nah anehnya si El Wray ini jago banget mainin senjata! Siapakah dia sebenarnya? Apakah para survivor bisa selamat dari serangan para zombie? Lalu ngapain tadi Bruce Willis nongol diawal film tapi ga nongol2 lagi sampe tengah2 film? Nonton aja ya :)

Ada beberapa faktor yg bikin film ini keren:
zombie di film lain biasanya diliatin mukanya udah idiot busuk gitu, tapi di film ini adegan pembusukan manusia normal sampai jadi zombie dilihatin secara realistis! Mantep deh, sampe jijik juga, hahahaha.
Terus faktor satunya, tentu saja berkaitan dengan ikon film ini dong. Kan si Cherry Darling kakinya ilang sebelah, ntar sama si El Wray dia dikasih kaki palsu pake kaki meja. Belakangan ntar, kaki meja itu direplace sama modified M4 CARBINE! Cuman anehnya, kok pelurunya gak abis2 ya? Lagian gimana cara dia nembakin peluru dari carbine nya itu? Ini keajaiban alam...

Di film ini juga nongolin beberapa cameo, kapan lagi coba bisa liat Fergie BEP nongol dengan kepala tanpa otak, hahaha. Oia, Quentin Tarantino juga ikutan nongol! Jadi apakah dia? Di ending akhir dia ditulis jadi... rapist #1!
oh jangan harap juga bakal lihat adegan seks vulgar kayak di film2 lain, Quentin dan Rodriguez bukan tipe director yg doyan ngeksploitasi hal kayak gitu, apalagi disini, waktu mau adegan gituan tau2 filmnya kebakar coba! (iya langsung missing reel gitu, hahahaha)

Best Quotes: "I'm going to eat your brains and gain your knowledge"

Notes: Di awal sebelum film ini mulai, ada trailer boong2an dengan judul "MACHETE" yg main si Danny Trejo. Ini cuma trailer boong2an lho, rencananya ga bakal ada film ginian ntar. Cuman, yg bikin trailer ini keren, MACHETE bakal main di bioskop tahun 2010 ini sodara-sodara, muahahahaha "If you're gonna hire Machete to kill the bad guy, you better make damn sure the bad guy isn't you"

Haute Tension = Ugly Guy + No Mask + Bookcase + Chainsaw + Blood, Blood, Blood


ok, niatnya cuma buat selingan ngademin kepala disela-sela ujian, tapi 45 menit pertama nonton film ini tensinya tinggi mulu! (well, 22 menit pertama belum sih, cuman abis itu...)

Ini film prancis tahun 2003 bikinan Alexandre Aja (yg ntar tahun 2006 bakal bikin The Hills Have Eyes). Lumayan beda dari film slasher yg lain sih, disini killernya ga pake topeng! yang berarti: he is a total psycho.
Merujuk dari pengetahuan dasar tentang killer (or rapist in specific way), misalnya kamu mau diperkosa terus yg mau merkosa kamu pake topeng, paling nggak dia masih bakal mbiarin kamu hidup deh, makanya dia pake topeng biar identitasnya ga ketauan. Cuman kalo dia ga pake topeng, yaudah mending km mikir cara buat resist atau paling nggak kabur secepat mungkin, soalnya dia ga bakal segan2 buat habisin korbannya habis puas main2in kamu.

Melenceng dikit gakpapa, lanjut review! Jadi basicnya, film ini tentang 2 orang cewek, Marie dan Alex yang lagi main kerumah ortunya si Alex, niatnya mau belajar geto, soalnya rumah si Alex ini in the letaknya terpencil ditengah2 ladang jagung, ga ada tetangganya, mau masuk ke rumah aja jalannya nyungsep kecil gitu doang, pokoknya in the middle of nowhere deh. Udah pertama kenalan bla bla bla, ada adegan 'nakal'nya si Marie dikit dan..yea ini masih 22 menit pertama yg tadi saya bilang itu lho.
Nah masalahnya mulai dari sini ini, malem2 ga tau darimana ada truk jelek nongol di depan rumah, terus dari dalem truk keluar om2 gendut. Si om ngebell rumah jadinya bapaknya si Alex bangun deh mau bukain pintu, lagian malem2 gitu ngebell rumahnya kayak mencet tombol dingdong, ya jelas berisik lah. Ya udah bisa ditebak deh lanjutannya habis si bapak bukain pintu gimana :)
Disini ntar adegan sembunyi2annya si Marie oke juga, termasuk cerdas deh didalem situasi kritis yg biasanya orang cuma bakal ngasal sembunyi tanpa mikirin kondisi sekitar. Pokoknya setelah adegan rumah itu kelar dan darah muncrat kemana2, ternyata si Alex masih dibiarin hidup terus diangkut ke dalam truknya si pembunuh. Nah si Marie yang semi-lesbo (eh emang lesbo ding) mulai usaha menyelamatkan sahabat yang dicintainya tersebut. Berhasilkah Marie menyelamatkan Alex? Ya pokoknya gitu, nonton aja :P

Oke sekarang kita coba lihat mainan2 si pembunuh yg biasanya nongol di film slasher:
chainsaw : check! (udah pakem deh biasanya si pembunuh pegangannya kayak gini)
pisau: check!
shotgun ("boomstick!" ala Evil Dead): check! (nongol bentar doang)
kapak: check!
baseball stick + barbed wire: check!
plastik buat nyekek: check!
dan yang paling yahut...
LEMARI BUKU!
diapain lemari bukunya? ya makanya liat aja biar tau, pokoknya sick abis deh..

saya ga bakal komen banyak tentang ending film ini. Kesalahan saya sebelum nonton film ini adalah berusaha nebak2 endingnya yg dari banyak review dibilang untuk film kategori slasher termasuk "wow, anjrit! kok gitu sih!!! anjriiiiiiit! (terus nonton film ini lagi dari awal)". Ya emang sih, cuman gara2 lebih mikirin probabilitas ending yg bakal terjadi malah ga gitu menikmati ceritanya. Jadi paling asyik kalau nonton film ini itu emang disaat kamu lagi suntuk, sendirian malem2 mau belajar lagi males (jam 2 pagi sih kalo saya), ga usah mikir akhir filmnya, pokoknya just sit back and enjoy it's high tension!

Best quotes: vous ne pouvez pas échapper à moi, salopeeee!

Notes: cemilan ga gitu penting, mau ngunyah bentar pas tensinya lagi tinggi juga gak ketelen.

oh buat yg mau donlot!
http://www.megaupload.com/?d=KY9T3OAO
http://www.megaupload.com/?d=7CS2IUA0
http://www.megaupload.com/?d=8ANQP26Y
http://www.megaupload.com/?d=V1TVRUUJ
http://www.megaupload.com/?d=1CZ8ZHYZ
http://www.megaupload.com/?d=5VP5T489
http://www.megaupload.com/?d=QA7LLRAY
http://www.megaupload.com/?d=2M15KOLX

pass: maurio

Perempuan Punya Cerita


Well, ini adalah film keluaran Januari 2008 yang dari dulu pengen banget saya tonton tapi akhirnya baru bisa nonton sekarang. Dulu film ini keluar hanya di jajaran bioskop2 Blitz, dan bioskop 21 keliatannya emang ga berani menampilkan film2 dengan alur cerita 'berani' seperti ini.

Sebelum menonton film ini saya punya ekspektasi yg cukup tinggi setelah denger review temen2 yg udah nonton dan juga jajaran pemainnya, dan setelah menonton...ekspektasi saya tidak salah. I'm not good at reviewing movie but at least I will tell you my own perspective about this movie.

Perempuan Punya Cerita is an omnibus film, consist of 4 stories and directed by 4 women.
Review yg saya tulis 'mungkin' akan memberi sedikit spoiler, hanya gambaran sekilas tentang masing2 cerita namun bukan endingnya :)

Cerita Pulau adalah cerita pembuka tentang seorang bidan di kepulauan lepas Jakarta yang punya seorang anak yg menderita cacat mental. The issue of this story is about how society react on abortion, bagaimana masyarakat mendiskriminasi mereka yang 'berbeda', dan bagaimana uang sepertinya bisa mensubstitusikan sebuah kesalahan.

Cerita kedua adalah Cerita Yogyakarta. Cerita ini disutradarai oleh Upi yg punya karakteristik mengekspos youth rebel dan pergaulan anak muda. Film2 yg dia sutradarai hampir mempunyai karakteristik yg mirip, contoh saja "Realita Cinta dan Rock n' Roll" dan "Radit dan Jani".
Issue yg diangkat disini adalah soal "Seks", dimana pergaulan remaja Jogja yg diekspos secara gamblang tentang bagaimana mereka menanggapi soal seks. Buat yg ngerti Bahasa Jawa, di cerita ini karakternya banyak menggunakan aksen medok khas Jogja dan membuat feeling cerita kedua ini terlihat alami. Personally, this story is my favorite one :) (psst..in this movie, Fauzi Baadilah is a umm...how to say it...a bastard, hahaha)

Cerita ketiga adalah Cerita Cibinong yang disutradarai oleh Nia Dinata. Cerita ini digambarkan dengan karakteristik noir, alur ceritanya serasa gelap dan miris. Isu yg diangkat disini mostly adalah human trafficking dan popularity gimmicks. Mengisahkan tentang kehidupan seorang ibu yg bekerja di klub dangdut sebagai tukang bersih2 dan punya seorang anak perempuan bernama Maesaroh yang mengalami pelecehan seksual. Diantara jepitan ekonomi dan keinginan untuk menjadi populer, teman si ibu tergoda tawaran bekerja di Jakarta dan sang promotor hendak memberi pekerjaan 'menjanjikan' kepada si Maesaroh yg masih di usia remaja. Well..that offer is only a gimmicks anyway...

Cerita terakhir adalah Cerita Jakarta, lain dari cerita ketiga, di cerita keempat ini gambar2 yg ditampilkan lebih cerah namun masih mengangkat tema yg sensitif. Susan Bachtiar sebagai pemeran utama wanita benar2 sukses memerankan sosok ibu single parent yg menghadapi sebuah realita yang keras between choosing her daughter and her fight with AIDS. (FYI, Winky Wiryawan nongolnya bentaaar doang -.-'')

Buat kamu yg apatis akan film Indonesia yg kebanyakan cuma mengandalkan komedi2 jorok, hantu segala ras dan jenis, atau cinta2an remaja memble, kamu ga akan menemukan hal itu di film ini.
Watching this movie is an enjoyable yet ironic journey, exposing fact around us that people want to hide from society.

buat yg mau donlot, ini link rapidnya

http://rapidshare.com/files/184682305/Perempuan.Punya.Cerita.XviD.NekO.avi.001
http://rapidshare.com/files/184695637/Perempuan.Punya.Cerita.XviD.NekO.avi.002
http://rapidshare.com/files/184710030/Perempuan.Punya.Cerita.XviD.NekO.avi.003
http://rapidshare.com/files/184726859/Perempuan.Punya.Cerita.XviD.NekO.avi.004
http://rapidshare.com/files/184746550/Perempuan.Punya.Cerita.XviD.NekO.avi.005
http://rapidshare.com/files/184770174/Perempuan.Punya.Cerita.XviD.NekO.avi.006
http://rapidshare.com/files/184795164/Perempuan.Punya.Cerita.XviD.NekO.avi.007