Monday 13 June 2011

Diperkosa Jaman

"Carpe diem" adalah salah satu contoh idiom yang diperkosa jaman.

Sadarkah kamu bahwa masyarakat kita tempo ini lebih menyukai sesuatu yang singkat, yang gampang, instan dan mudah dicerna?
"Carpe diem" yang artinya "Seize the day" diperkosa dari hakikat asalnya, direnggut maknanya sesuai nafsu masyarakat. Ga banyak yang tahu bahwa kalimat komplit dari "Carpe diem" adalah "Carpe diem, quam minimum credula postero" yang apabila diterjemahkan ke bahasa inggris adalah "Seize the day, trusting as little as possible in the future".
Menurut saya, inti penting dari kalimat "carpe diem" adalah kalimat yang ada di belakangnya. Sayang naluri hewani masyarakat ga suka dengan makna "trusting as little as possible in the future". Kalimat itu terlalu terkesan hedonis, pesimistis, terlalu panjang, dan ga keren untuk dijadikan sebuah idiom. Seperti yang saya bilang sebelumnya, sesuatu yang terlalu rumit, nggak mudah untuk dicerna, atau bertentangan dengan norma yang ada akan diperkosa secara brutal oleh jaman.

Pembunuhan huruf vokal juga adalah tanda pemerkosaan jaman. Dengan era digital, SMS, Twitter, dan social media informal yang memiliki keterbatasan karakter dalam penyajian lainnya, banyak orang suka menyingkat kata dengan membunuh huruf vokal.
contoh kata:
"dengan" disingkat jadi "dgn". Padahal "dgn" bisa juga dibaca "degan": es kelapa muda, bisa juga dibaca "dogon": salah satu suku pedalaman Mali.
penafsiran kata tersebut probabilitasnya infinity, namun entah kenapa mayoritas masyarakat kita sudah biasa dan mengerti akan maksud dari kata yg disingkat tsb.
Ya, barusan saya nulis "tsb" di kalimat diatas, tapi kalian semua ngerti kan kalau apa yang mau saya tulis adalah "tersebut"?

korban pemerkosaan jaman yang lain adalah bagaimana cara kita mengucapkan terima kasih apabila sesuatu yg harusnya kita terima itu belom terjadi.
kebanyakan dari kita selalu bilang, "thanks before"
enak, gampang, semua pernah bilang, dan kesannya oke kan?
padahal kalimat yang benar adalah, "thanks in advance"

suka atau tidak, sadar ataupun tidak, kita sebagai bagian dari masyarakat perlahan mengikuti proses pemerkosaan jaman, orgy massal secara terselubung, kita diam, namun ikut menikmatinya.

2 comments:

  1. long time no see, Yegar. I just stumbled on your blog n enjoy reading it. anyway, "Carpe diem, quam minimum credula postero" is not an idiom. It's a phrase derived from a Latin poem by Horace :)

    ReplyDelete
  2. hey hello, have we met before? forgive my bad memory, I don't mean bad by asking you this hihihi.
    Anw, another mistake by me, yes it's coming from Horace Odes 1.11 :)

    ReplyDelete